Anda sedang mencari ide resep sourdough starter 100% hydration (1:1) yang unik? Cara membuatnya memang susah-susah gampang. Kalau salah mengolah maka hasilnya tidak akan memuaskan dan bahkan tidak sedap. Padahal sourdough starter 100% hydration (1:1) yang enak selayaknya memiliki aroma dan rasa yang dapat memancing selera kita.
Some sourdough recipes need sourdough starter at a certain hydration level. How can you adjust the hydration of your starter? Think of sourdough starter as yeast.
Banyak hal yang sedikit banyak berpengaruh terhadap kualitas rasa dari sourdough starter 100% hydration (1:1), pertama dari jenis bahan, kemudian pemilihan bahan segar hingga cara membuat dan menyajikannya. Tidak usah pusing kalau ingin menyiapkan sourdough starter 100% hydration (1:1) yang enak di mana pun anda berada, karena asal sudah tahu triknya maka hidangan ini dapat menjadi suguhan istimewa.
Di bawah ini ada beberapa cara mudah dan praktis yang dapat diterapkan untuk mengolah sourdough starter 100% hydration (1:1) yang siap dikreasikan. Anda bisa menyiapkan Sourdough Starter 100% hydration (1:1) memakai 6 bahan dan 9 langkah pembuatan. Berikut ini cara dalam menyiapkan hidangannya.
Bahan-bahan dan bumbu yang diperlukan dalam menyiapkan Sourdough Starter 100% hydration (1:1):
- Siapkan Bahan biang :
- Siapkan 120 gr tepung protein tinggi/gandum/rye
- Siapkan 120 gr air mineral
- Gunakan Bahan feeding :
- Siapkan 50 gr tepung
- Siapkan 50 gr air mineral
The hydration of a starter not only affects its consistency but also how quickly it will ferment. A less hydrated starter will be thicker and slower to ferment, hence requiring less feeding. Learn how to make a sourdough starter the easy way without endless feeding & wasteful discard! It's much easier than you think it is!
Langkah-langkah membuat Sourdough Starter 100% hydration (1:1):
- Day 1 : campur tepung dan air, aduk rata sampai tdk ada yg menggumpal. Masukkan toples kaca/plastik. Tutup dg plastik wrap atau tutup toples (jgn terlalu rapat), diamkan pd suhu ruang selama 12 jam. Setelah 12 jam, beri feeding lalu aduk rata. Tutup kembali dan diamkan lagi 12 jam.
- Day 2 : Buang sebagian biang (boleh jg dipindah ke wadah lain sebagian) beri feeding, aduk rata, diamkan 12 jam. Pada hari kedua starter akan mengembang 2x lipat dan berbusa (tergantung suhu ruang masing2). Jika blm mengembang terus diberi makan saja.
- Day 3 : Ragi akan sedikit berbusa, berbau asam, tp tdk apa2 krn lama2 baunya akan berubah jd bau buah. Lakukan terus proses pd day 2 sampai hari ke-5 atau sampai ragi benar2 telah siap digunakan. Cepat atau lambat siapnya ragi tergantung suhu ruang masing2. Letakkan di tempat yg hangat dan tdk ada gangguan dr anak2, kucing, atau suami yg penasaran 😄.
- Day 6 : ragi telah siap digunakan apabila sekeliling pinggirnya berbusa, mengembang 2-3x lipat, berbau aroma buah pisang matang. Ambil sebagian ragi, masukkan ke toples lain dan simpan di kulkas. Ini akan menjadi madre atau ibu bagi ragi2 berikutnya.
- Note : ragi yg telah dewasa bisa disimpan di kulkas atau di suhu ruang. Jika tdk akan digunakan dlm waktu lama bisa disimpan di kulkas dan cukup beri feeding seminggu sekali, tp bila di suhu ruang harus diberi feeding tiap 12 jam sekali.
-
saat membuang sebagian starter, bila tdk ingin dibuang bisa dimasukkan ke toples lain dan diberi makan semua sesuai jumlah yg dibuangnya. Jadinya banyak gini kayak anak2annya 😁😁
-
ragi baiknya digunakan setelah 4 atau 6 jam feeding. Ambil sedikit bagian dan tuang ke air, jika terapung ragi siap digunakan. Bila dimasukkan kulkas dan ingin digunakan keluarkan terlebih dahulu dr kulkas, tunggu mencair, beri feeding, sekitar 6 jam kemudian saat ragi mengembang 2x lipat atau keesekan harinya siap digunakan.
-
bila di permukaan terdapat lapisan air yg terpisah dr tepung artinya ragi lapar, segera diberi makan. Jika tidak lama2 bisa mati.
-
ciri2 ragi mati : tdk berbusa, terpisah antara air dan tepung dlm waktu lama.
Of course there is a time and a place for the proper terminology, baker's percentages and dough hydration etc, but the average person isn't bothered with all that. A homemade yeast for bread that is created by capturing and reproducing wild yeast from its environment. When you sourdough starter is active you can start baking with it. I've made a guide and recipe which is a fantastic place to start when you want to bake The starter that's left over should be thrown out, at this point it may contain bacteria that you don't really want to eat. Wild sourdough starter with local wild yeasties captured from your environment.
Terima kasih telah menggunakan resep yang tim kami tampilkan di sini. Harapan kami, olahan Sourdough Starter 100% hydration (1:1) yang mudah di atas dapat membantu Anda menyiapkan makanan yang enak untuk keluarga/teman maupun menjadi inspirasi dalam berbisnis kuliner. Selamat mencoba!